Feeling stuck?
Oppressed feeling because somehow watches life go by with mounting anxiety and self-discomfortable.
Sometimes we need to wonder if we are stuck because we are overly loyal to old ideas or belief systems that we cling too much to protect them.
Therefore the idea of “just breathe” at least will give a pause to the self, to have the capability to switch to see, to listen, to feel with different perspectives; to pay more attention to our “map of reality” to transform, to heal, and to liberate.
We can start asking whether, beneath our practical dilemma, there may be a childhood law at work.
We need to dig beneath the surface by asking radical questions searching for the authentic roles of emotional, psychological, physical, and spiritual structures.
We want to discover the hidden laws that exist powerfully control our way of being, understanding, and way of reacting.
In the process of this transformation, we need to gently and patiently dismantle those childhood’s laws that have been reigning within as “error-parental figures” (referring to the old dogmatic belief system that leads to stagnation).
Let’s echo these words in our interior castle of the soul:
“My personal peace, my personal transformation is a process that’s going to take time. It’s not going to happen all at once. From time to time, there might be leaps and bounds, but it will be a series of small steps for the most part. Each step is a little more understanding, a little more peaceful. In each step, I make an effort to heal myself in some small way, to accept myself in some small way, to love myself in some small way, to be easy with myself in some small way. I give myself permission to be easy with myself, be easy with the process, and be at peace. One little step at a time.”
Merasa terjebak? Perasaan tertekan karena entah bagaimana menyaksikan kehidupan berlalu dengan kecemasan yang memuncak dan tidak nyaman dengan diri sendiri. Kadang-kadang kita perlu bertanya-tanya apakah kita terjebak karena kita terlalu setia pada ide-ide lama atau pada sistem kepercayaan yang terlalu kita pegang teguh untuk melindunginya.
Oleh karena itu gagasan “sekedar bernafas” setidaknya akan memberikan jeda pada diri sendiri, memiliki kemampuan untuk beralih melihat, mendengar, merasakan dengan cara pandang yang berbeda; untuk lebih memperhatikan “peta realitas” kita untuk mentransformasikan, menyembuhkan, dan membebaskan.
Kita bisa mulai bertanya apakah di bawah dilema praktis kita, mungkin ada hukum masa kanak-kanak yang bekerja. Kita perlu menggali di bawah permukaan dengan mengajukan pertanyaan radikal untuk mencari peran otentik dari struktur emosional, psikologis, fisik, dan spiritual.
Kita ingin menemukan hukum tersembunyi di alam bawah sadar, yang mengontrol cara berada, cara memahami, dan cara bereaksi.
Dalam proses transformasi ini, kita perlu dengan lembut dan sabar membongkar hukum masa kanak-kanak yang telah berkuasa di dalam sebagai “figur orangtua yang keliru” (Mengacu pada dogma-dogma masalalu, yang membentuk cara berpikir tertentu dan membuat stagnasi hidup).
Mari kita gemakan kata-kata ini di interior batin jiwa kita: “Kedamaian pribadi, transformasi pribadi adalah proses yang akan memakan waktu. Ini tidak akan terjadi sekaligus. Dari waktu ke waktu, mungkin ada lompatan dan batasan tetapi sebagian besar, adalah serangkaian langkah-langkah kecil. Setiap langkah sedikit lebih pengertian, sedikit lebih damai. Dalam setiap langkah saya menyembuhkan diri, menerima diri, mencintai diri dengan cara-cara sederhana. Kita belajar sabar dan mengasihi diri dan sabar serta menghargai proses menjadi. Saya memberi izin untuk menjadi mudah dengan diri saya sendiri, untuk menjadi mudah dengan proses menjadi, dan berdamai. Selangkah demi selangkah. “
DR. Rony Kusnadi, Ph.D, LCPC
Notable Life Counseling Services LLC